A. PENGERTIAN MASYARAKAT
PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Masyarakat
Pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai
oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap
dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau
perbuatan manusia dalam kehidupan sosial hidup bersama, bekerja sama dan
berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam.
Ada 3
pendapat yang dikemukakan mengenai pengertian desa, antara lain:
1 .
Menurut Sutardjo Kartohadikusuma
desa adalah
suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
sendiri.
2. Menurut
Binart
desa
merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan
kultural yang terdapat disuatu daerah.
3. Menurut
Paul H. Landis
Masyarakat
perkotaan adalah masyarakat yang kehidupannya banyak dipengaruhi oleh
perkembangan jaman seperti dari dampak globalisasi. Secara umum, masyarakat perkotaan
sosialisasinya sudah berkurang dan kepribadiannya beragam. Kurangnya rasa
sosialisasi karena masyarakat perkotaan sudah sibuk dengan kepentingannya
masing-masing, sedangkan dari kepribadiannya masyarakat perkotaan kebanyakan
sedikit stress karena banyaknya target/pencapaian yang harus dicapai dalam
jangka waktu tertentu. Pola interaksi masyarakat perkotaan lebih ke motif
ekonomi, politik, pendidikan, dan terkadang hierarki dan bersifat vertikal
serta individual. Pola solidaritas sosial masyarakat perkotaan terbentuk karena
adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Walaupun begitu, tidak
semua masyarakat perkotaan seperti apa yang dijelaskan di atas.
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community, pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan.
B. CIRI-CIRI
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Ciri-ciri masyarakat pedesaan :
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa
selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam
perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian
karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun
dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi,
sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri
karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang
bersifat umum.
1. Sederhana
2. Mudah curiga
3. Menjunjung tinggi
norma-norma yang berlaku didaerahnya
4. Mempunyai sifat
kekeluargaan
5. Lugas atau berbicara
apa adanya
6. Tertutup dalam hal
keuangan mereka
7. Perasaan tidak ada
percaya diri terhadap masyarakat kota
8. Menghargai orang lain
9. Demokratis dan
religius
10. Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan
menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta
yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat
pedesaan.
Ciri-ciri masyarakat perkotaan :
2. Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
3. Pembagian kerja diantara warga-warga
kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota
daripada warga desa
5. Jalan pikiran rasional yang pada
umumnya dianut masyarakat perkotaan menyebabkan bahwa interaksi- interaksi yang
terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
6. Jalan kehidupan yang cepat
dikota-kota mengakibtkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak
dengan nyata dikota-kota.
C. PERBEDAAN
MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
1. Lingkungan
Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, karena
lokasi geografisnya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak
ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang
tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam
2. Pekerjaan
atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di daerah pedesaan adalah
bertani tapi tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang, sebab
beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha
3. Ukuran
Komunitas, Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan
4. Kepadatan
Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan degan
kepadatan penduduk kota, kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya
berhubungan degan klasifikasi dari kota itu sendiri.
5. Homogenitas
dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis,
bahasa, kepercayaan, adat-istiadat dan perilaku nampak pada masyarakat pedesaan
bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya
heterogen, terdiri dari orang-orang degan macam-macam perilaku dan juga bahasa,
penduduk di kota lebih heterogen
6. Diferensiasi
Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg
tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
7. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yang tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar